Surakarta, 3 Oktober 2024 – Pada tanggal 2 Oktober 2024, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia yang bekerja sama dengan Program Studi Hubungan Internasional UNS dan Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMATERS) UNS, mengadakan Seminar Sosialisasi Warisan Budaya Takbenda yang dilaksanakan di Aula FISIP UNS. Tujuan dilaksanakannya seminar tersebut yaitu untuk mengenalkan dan melestarikan warisan budaya Indonesia lewat pengakuan internasional. Seminar tersebut dibuka oleh Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang (OINB) Kementerian Luar Negeri RI, Ibu Penny D. Herasati yang menggarisbawahi bahwa pelestarian warisan tak benda membutuhkan kolaborasi dari segala elemen masyarakat, alurnya dari komunitas pelestari hingga naik ke pemerintah. Serta dibuka pula oleh Budayawan serta Ketua Senat Akademik FISIP UNS, Bapak Prof. Dr. Andrik Purwasito, DEA. 

Narasumber dari seminar tersebut, Ibu Hartanti Maya Khrisna dari Direktorat Perlindungan Kebudayaan Kemendikbudristek memaparkan materi mengenai Urgensi dan Tantangan Pelestarian Warisan Budaya Takbenda di Indonesia. Selanjutnya, Bapak Septyanto Galan Prakoso, S.IP., M. Sc. selaku narasumber perwakilan dosen Hubungan Internasional UNS, memaparkan mengenai Kiprah Batik sebagai Warisan Budaya Takbenda. Beliau menjelaskan mengenai filosofi batik, sejarah, proses pembuatan, hingga pemaknaan batik sebagai warisan budaya takbenda Indonesia. Kemudian, sesi pemaparan materi oleh narasumber dilanjutkan kepada Ibu Elvie Indayani yang merupakan Koordinator Fungsi UNESCO, KBRI Paris yang hadir melalui zoom meeting. Ibu Elvie menjelaskan mengenai Proses dan Keberhasilan Diplomasi Budaya di UNESCO.

Seminar yang dihadiri oleh mahasiswa dan dosen Hubungan Internasional UNS ini mendapatkan atensi yang hangat dari peserta dengan adanya sesi tanya jawab serta interaksi antara peserta dengan narasumber ketika sedang memaparkan materi. Melalui seminar yang bertepatan dengan hari batik nasional ini, diharapkan dapat menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengenal, mencintai, dan memaknai warisan budaya Indonesia, tidak hanya pada batik, namun juga warisan budaya lainya.